BRI Sediakan Kredit Khusus Ketahanan Pangan

Written By Unknown on Sunday, September 16, 2012 | 2:00 AM

Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mendukung upaya pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan nasional. BRI memberikan kredit dalam menyukseskan program ketahanan pangan (KKP-E) serta program pengembangan tanaman bahan baku bahan bakar nabati.

"Kreditnya dalam bentuk investasi atau modal kerja," ujar Sekretaris Perusahaan Bank BRI Muhamad Ali dalam siaran persnya, Minggu (16/9/2012).

Dikatakan Ali, penerima kredit ini, yakni KKP-E, antara lain petani, koperasi dan kelompok Tani. "Tentu sumber pendanaan BRI 100%," ujar Ali.

BRI akan memberi plafond maksimal kreditnya sebesar Rp 500 juta untuk maksimal tenornya lima tahun. Nah, bagaimana dengan obyek yang dibiayai?

"Objek yang dapat dibiayai yakni  pengembangan tanaman pangan seperti padi, jagung, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, koro, kacang hijau, perbenihan (padi, jagung dan atau kedelai)," papar Ali.

Tak hanya itu, ada juga yang dibiayai seperti pengembangan hortikultura,  bawang merah, cabai, kentang, bawang putih, tomat, jahe, kunyit, kencur, pisang, salak, nenas, buah naga, melon, semangka, pepaya, strawberi, pemeliharaan manggis, mangga, durian, jeruk, apel dan atau melinjo.

Perusahaan juga menyasar pengembangan perkebunan budidaya tebu, pemeliharaan teh, kopi robusta, kopi arabika dan atau lada. Kemudian ada juga pengembangan peternakan, sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing, domba, ayam ras, ayam buras, itik, burung puyuh, kelinci dan atau babi.

Sedangkan untuk pengadaan pangan, obyek pembiayaan termasuk gabah, jagung, dan atau kedelai. Dikatakan Ali, program ini tak akan berjalan bila peralatan pertanian terlantar dan tidak dipelihara.

BRI merupakan penyalur kredit KKP-E terbesar diantara 22 bank pelaksana lainnya, dengan market share lebih dari 50% atau lebih dari Rp 1,9 triliun, dari total outstanding perbankan nasional yakni lebih dari Rp 3,46 triliun pada Juni 2012.

"Untuk total akumulatif penyaluran kredit ini dari tahun 2007 sampai dengan semester I tahun 2012 adalah Rp 4,7 triliun dengan total debitur 300 ribu petani di seluruh Indonesia," ujar Ali.

Program KKPE ini telah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di Lampung. Per Agustus 2012, sudah disalurkan KKP-E lebih dari 57 milyar ke lebih dari 1000 petani. Akhirnya diharapkan dari program KKP-E ini adalah dapat memperkuat ketahanan pangan nasional dalam jangka panjang.

Pada kesempatan yang sama Ali mengatakan, hingga Triwulan II-2012, dana pihak ketiga (DPK) BRI mencapai Rp 371,1 triliun. Dana itu terdiri atas Giro sebesar Rp 74,5 triliun, Tabungan Rp 155,7 triliun, dan Deposito Rp140,9 miliar.

"DPK kita mengalami kenaikan signifikan bila dibandingkan dengan Triwulan II-2011 lalu, dimana Giro sebesar Rp 45,3 triliun, Tabungan Rp 123,8 triliun, dan Deposito Rp 125,5 triliun. Artinya, DPK tumbuh 26% dibanding periode yang sama tahun lalu," ujarnya.

Ali menuturkan, kenaikan itu mempengaruhi komposisi dana murah BRI yang mencapai 62% atau sekitar Rp 311.1 triliun.

"Tabungan tumbuh sebesar 25,8% sedangkan giro tumbuh 64,3 %," imbuh Ali.

Dia mengatakan, peningkatan itu menyebabkan penurunan pada biaya dana (Cost of Fund/COF), dari 4,85% di Triwulan II-2011 menjadi 3,86% pada Triwulan II-2012.

(dru/nia)


Anda sedang membaca artikel tentang

BRI Sediakan Kredit Khusus Ketahanan Pangan

Dengan url

http://tackletheproblemofdandruff.blogspot.com/2012/09/bri-sediakan-kredit-khusus-ketahanan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

BRI Sediakan Kredit Khusus Ketahanan Pangan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

BRI Sediakan Kredit Khusus Ketahanan Pangan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Post a Comment

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger