Deputi Gubernur Bidang Transportasi, Perdagangan, dan Industri, Soetanto Sudhodho mengungkapkan pemerintah daerah akan merevisi desain ini karena banyak gedung-gedung yang mengkonsumsi listrik yang sangat besar.
"Ada desain lama yang keliatannya harus direvisi, karena itu high cost. Karena banyak ruangan yang pake AC yang begitu besar, listrik yang begitu besar sehingga harus direvisi sehingga dia itu cost efficient," ungkap Soetanto saat ditemui di Hotel Sultan, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis (13/9/12).
Ia memperkirakan, terminal yang disebut-sebut terminal terbesar se-Asia Tenggara ini akan mulai efektif beroperasi 2 tahun mendatang. "Saya kira mesti dalam 2-3 tahun ke depan beroperasi, saya kira paling lama 2 tahun," tambahnya.
Secara terpisah, Ketua Bappeda DKI Jakarta Sarwo Handhayani memperkirakan, perlu dana Rp 5,5 triliun untuk membuat terminal megah ini. "Saya lupa kira kira 5,5 triliunan, yang sekarang," jelasnya.
Sarwo pun menambahkan, nantinya desain ini akan memberikan icon khusus yang merepresentasikan Jakarta Timur, dan juga mendorong pertumbuhan daerah Jakarta Timur.
"Bentuknya didesain sedemikian rupa, sehingga harapannya itu bisa menjadi ikon kawasan Jakarta Timur. Termasuk juga mendorong melengkapi, merangsang pengembangan ke arah timur Jakarta," pungkasnya.
(zul/hen)
Anda sedang membaca artikel tentang
Telan Dana Rp 5,5 Triliun, Terminal Pulo Gebang Didesain Ulang
Dengan url
http://tackletheproblemofdandruff.blogspot.com/2012/09/telan-dana-rp-55-triliun-terminal-pulo.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Telan Dana Rp 5,5 Triliun, Terminal Pulo Gebang Didesain Ulang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Telan Dana Rp 5,5 Triliun, Terminal Pulo Gebang Didesain Ulang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment