Copyright By www.tackletheproblemofdandruff.blogspot.com. Powered by Blogger.

Popular Posts Today

Showing posts with label Gaya Hidup. Show all posts
Showing posts with label Gaya Hidup. Show all posts

Pemerintah Janji Samakan Harga Mobil Hybrid dengan Mobil Biasa

Written By Unknown on Friday, September 21, 2012 | 2:00 AM

Jakarta - Pemerintah tengah mengembangkan program khusus industri otomotif untuk memproduksi mobil hybrid termasuk mempersiapkan regulasi dan insentif. Nantinya, harga mobil hybrid ini akan setara dengan harga mobil biasa.

Demikian diungkapkan oleh Menteri Perindustrian, MS Hidayat saat ditemui di acara Indonesia International Motor Show di JIEXPO Kemayoran Jakarta, Jumat (21/9/12).

"Nanti harga hybrid dan non hybrid itu relatif sama. Sekarang ini mobil hybrid lebih mahal kira-kira 45%, tapi setelah 2 tahun mereka melakukan sosialisasi dengan impor," ungkap Hidayat.

Saat ini harga mobil hybrid menurut Hidayat lebih mahal dibanding mobil non hybrid. "Sekarang ini mobil hybrid lebih mahal kira-kira 45%," katanya.

Dia menambahkan, pemerintah akan memberikan jangka waktu 2 tahun kepada industri otomotif untuk mengimpor mobil hybrid. Selanjutnya, menurut Hidayat, industri ini akan didorong untuk dapat memproduksi mobil sejenis di Indonesia.

"Jadi nanti setelah regulasinya keluar, mereka diberi waktu 2 tahun untuk impor dengan regulasi baru itu sehingga harga jualnya di sini sama dengan non-hybrid. Programnya namanya sosialisasi mobil hybrid, sambil mempersiapkan assembling di sini," paparnya.

Beberapa produsen mobil sudah menyatakan kesiapannya untuk memproduksi mobil ini. Hidayat mengatakan, mulai dari produsen mobil Jepang hingga Eropa telah siap untuk melakukan hal ini.

"Semua merek komit, termasuk Eropa. Eropa karena gak saya sebut di koran dia jadi marah. Jadi tolong disebut mobil Jepang, Korea dan Eropa. Yang belum ngomong India," pungkasnya.

(zul/dru)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Ini Alasan Lion Air Bikin Malindo Airways di Malaysia

Jakarta - Maskapai penerbangan lokal Lion Air baru saja mendirikan maskapai penerbangan murah baru di Malaysia yaitu Malindo Airways. Apa alasan Lion Air?

Direktur Operasional Lion Air Edward Sirait menyatakan, pihaknya melihat posisi Malaysia lebih strategis untuk mengembangkan rute penerbangan regional di Asia.

"Tujuan kami sebenarnya adalah mengembangkan jaringan rute yang sudah lama kami rencanakan. Kalau kita lihat, sebenarnya posisi Malaysia ini agak sentral. Dekat dari Asia Selatan ke Timur," kata Edward kepada detikFinance, Jumat (21/9/2012).

Menurut Edward, posisi Malaysia cukup strategis untuk mengembangkan penerbangan dari wilayah seperti India ke Bangkok, Vietnam, atau negara ASEAN lainnya. Demikian juga untuk penerbangan sebaliknya.

"Kalau dari Jakarta, terlalu ke selatan posisinya. Kami gabungkan pasar kami dari Malaysia juga," jelas Edward.

Malindo Airways sebelumnya direncanakan akan 'mengepakkan sayapnya' ke berbagai kota di Indonesia dan termasuk Manila, Hanoi serta kota di Australia dan China.

Dalam satu dekade ke depan diharapkan perusahaan ini bakal mengoperasikan 100 pesawat termasuk 5 pesawat terbaru Boeing 787 Dreamliners yang siap datang di 2015. Pesawat terbaru Boeing tersebuti siap diterbangkan Malindo Airways ke Eropa.

Malindo Airways merupakan perusahaan patungan antara National Aerospace & Defence Industries (NADI) Malaysia bersama Lion Air.

NADI Group asal Malaysia telah memiliki perusahaan antara lain Airod, Airod Techno Power, Aerospace Technology System Corp dan SME Aerospace yang merupakan perusahaan jasa pemeliharaan pesawat, perbaikan dan produksi mesin, dan spare part pesawat.

Malindo Airways tengah memfinalisasi perizinan airport di Kuala Lumpur, KLIA2 (terminal 2 Kuala Lumpur). Rute utama Malindo Airways yakni antara Indonesia-Malaysia dan domestik seperti ke Sabah dan Sarawak.

(dnl/hen)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Ini Dia 5 'Kado' Dahlan Iskan untuk Jokowi

Jakarta - Pemilukada DKI Jakarta telah berlangsung. Joko Widodo mendapatkan suara lebih banyak dari hasi perhitungan cepat sementara atau quick count.

Jika memang pria yang akrab disapa Jokowi tersebut terpilih, Menteri BUMN Dahlan Iskan mengusulkan 5 proyek BUMN kepada calon Gubernur baru Jakarta ini. Salah satunya mengusulkan pembangunan Jakarta link Transportasi atau Monorel.

"Kita jalankan kembali supaya tiang beton yang sudah mangkrak, itu bisa dibangun kembali dan toh tidak minta uang ke pemerintah, negara dan pemda, tinggal izinkan," kata Dahlan kepda wartawan di Kementrian BUMN, Jakarta, Jumat (21/9/2012).

Mantan Dirut PLN ini juga mengatakan ada solusi dari PT Jasa Marga Tbk untuk membangun jalan tol layang dari Cibubur ke Senayan sepanjang 22 Km.

"Kemudian jalan tol contra flow kita jalankan lagi," tambahnya.

Dahlan juga akan menawarkan proyek kereta layang Slipi-Bekasi usulan PT Hutama Karya (Persero). "Kan nggak apa-apa, di propose. Terserah, nantinya tidak menyetujui atau ditolak, kalau memang mau," sambungnya.

Kado lain Dahlan kepada Jokowi adalah menawarkan kerjama antara PT Kereta Api Indonesia (KAI) (persero) dan Pemprov DKI Jakarta dalam membangun underpass untuk KRL.

"Segera bicarakan, pembangunan underpass 24 yang selama ini dilintasi KRL, yang akan kita bicarakan, akan langsung bisa dirasakan oleh masyarakat secara luas kegunaannya. Bagi pengendara mobil tidak sering terhambat, perbanyak KRL, berjubel bisa dikurangi," tuturnya.

"Terakhir, BUMN siap mendukung pembangunan ruas baru tol dalam kota untuk mengatasi kemacetan Jakarta. Pembangunan tol dalam kota bisa mendukung," pungkasnya.

(feb/dru)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Bangun Pengolahan Susu di Sumatera, ULTJ Siap Tembus Rp 1.800?

Jakarta - PT Ultra Jaya Milk Industry & Trading Tbk (ULTJ) dikabarkan akan membangun peternakan sapi dan pabrik pengolahan susu di Sumatera. Sahamnya diprediksi akan tembus ke Rp 1.800 per lembar.

Menurut salah satu pelaku pasar, tujuan dari proyek ini adalah mengurangi ketergantungan bahan baku susu perseroan. Selain itu, ia menambahkan, perusahaan consumer goods yang berbasis di Belanda berniat membeli sebagian saham ULTJ.

"Saham ULTJ berpeluang menembus Rp 1.800 per lembar," bisik si pelaku pasar itu, Jumat (21/9/2012).

Pada perdagangan hari ini, hingga pukul 14.15 waktu JATS, harga saham ULTJ stagnan di posisi Rp 1.140 per lembar. Sahamnya ditransaksikan 40 kali dengan volume 411 lot senilai Rp 235,5 juta.

Disclaimer: Redaksi detikFinance tidak bertanggung jawab atas isi dari rumor saham ini. Semua keputusan investasi tetap berada di tangan investor.

(ang/ang)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Wamen ESDM: Satu Industri Bisa Disubsidi Miliaran, Kok Masih Menjerit ke MK

Jakarta - Pemerintah tahun depan akan menaikkan tarif listrik 15%, namun sebagian industri menolak rencana tersebut. Padahal industri masih mendapatkan subsidi listrik Rp 20 triliun, tetapi masih menjerit dan hendak menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Wakil Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandini mengatakan, pemerintah masih memberikan subsidi listrik ke industri Rp 20 triliun tahun depan.

"Pemerintah masih berikan subsidi listrik ke industri tahun depan Ro 20 triliun yang dibagi ke sekian pelanggan industri PLN," kata Rudi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (21/9/2012).

Dikatakan Rudi, subsidi yang diberikan ke industri dikurangi sedikit dan membuat kenaikan tarif listrik untuk golongan industri paling tinggi dibandingkan golongan lain.

"Tetapi kan mereka tetap diberikan subsidi, satu industri bisa dapat subsidi hingga miliaran rupiah. Bandingkan dengan golongan rumah tangga disubsidi hanya Rp 40 triliun tetapi itu untuk 39 juta lebih pelanggan," jelas Rudi.

Seperti diketahui, pemerintah masih memberikan subsidi listrik sebesar Rp 37,08 triliun untuk golongan rumah tangga R1 450 va dan 900 va.

"Makanya sudah mereka (industri) dapat miliaran, yang sudah dapat ratusan miliar menjeritkan sekarang (karena kenaikan tarif listrik tahun depan), mereka mau Judicial Review (gugat ke Mahkamah Konstitusi),yang benar saja, sudah dapat ratusan miliar masih menjerit," tandasnya.

(rrd/dnl)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Tarif Naik, Listrik Industri Tetap Dapat Subsidi

Jakarta - Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Jarman mengungkapkan pemerintah tetap akan memberikan subsidi listrik kepada kalangan industri dan namun subsidinya diperkecil dibandingkan tahun 2012.

"Industri itu tetap akan diberikan subsidi listriknya, tidak dicabut, tetapi jumlahnya diperkecil (subsidinya) dibandingkan tahun ini," kata Jarman, di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (21/9/2012).

Dikatakan Jarman, saat ini pemerintah sedang menghitung berapa masing-masing subsidi yang diberikan tiap golongan industri.

"Besaran subsidinya hari ini sedang kami hitung untuk masing-masing golongan, nanti akan kita umumkan, yang jelas sebelum 1 Januari 2012 sudah selesai," ucapnya.

Jarman mengatakan, namun untuk industri golongan rendah atau sama golongannya dengan rumah tangga kecil dan sosial 450 va dan 900 va sedang dipertimbangkan juga tidak dikenakan kenaikan tarif listrik tahun depan.

"Industri juga ada yang golongan yang kecil, akan dipertimbangkan juga tidak akan dikenakan biaya kenaikan tarif listrik tahun depan sama dengan golongan rumah tangga dan sosial 450 va dan 900 va," jelas Jarman.

Ditegaskan Jarman, untuk kenaikan tarif listrik ini tidak ada satupun golongan mensubsidi golongan lain.

"Ada beberapa golongan yang tidak lagi diberikan subsidi listriknya tahun depan, tetapi bukan berarti itu dia mensubsidi golongan lain," tandasnya.

(rrd/ang)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Berpindah Jakarta-London dengan Cepat, Tony Fernandes Si Manusia Modern

Jakarta - Tony Fernandes, CEO AirAsia Group memiliki segudang aktivitas, terlebih usai Tony pindah kantor ke Equity Tower, Jakarta. Lalu bagaimana ia membagi waktu untuk keluarga?

Menurut Tony, ia salah contoh manusia modern. Dia dapat berpindah dengan cepat dari Jakarta ke London untuk mengunjungi anak-anaknya yang tengah mengenyam pendidikan di sana.

"Saya tidak kehilangan waktu dengan keluarga. Mereka adalah segalanya. Saya bisa pergi dengan cepat untuk menemui anak-anak di Inggris," kata Tony di Jakarta, Jumat (21/9/2012).

"Sekarang kita hidup di dunia modern dan dapat dengan mudah berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Hari ini saya di Jakarta, lalu London," tambahnya.

Saat berkantor di Jakarta, Tony mengaku senang. Untuk melepas rasa penat ia sangat senang untuk menikmati musik di Cafe, kawasan Blok-M. Hobi sepakbolanya pun bisa dengan mudah ia temui di televisi melalui siaran-siaran pilihan.

"Televisi memudahkan segalanya. Saya bisa menonton dengan leluasa. Namun saya tidak terbiasa dengan kemacetan Jakarta, yang kita tahu bersama. Terlebih saat akhir pekan," imbuhnya.

(wep/ang)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Lion Air: Tahun Depan Malindo Airways Terbangkan 12 Boeing

Jakarta - Maskapai penerbangan milik Lion Air yaitu Malindo Airways yang beroperasi di Malaysia, bakal mulai beroperasi pada Mei 2013. Akan ada 12 pesawat Boeing yang diterbangkan.

Demikian disampaikan oleh Direktur Operasional Lion Air Edward Sirait kepada detikFinance, Jumat (21/9/2012).

"Malindo beroperasi Mei tahun depan, belum ada target yang kami canangkan. Kami juga baru mengharapkan ada 12 pesawat yang beroperasi tahun depan," jelas Edward.

Adapun 12 pesawat Boeing yang dioperasikan oleh Malindo ini rencananya bakal diambil dari pemesanan pesawat yang telah dilakukan Lion Air. Lion Air mmemang membuat heboh dengan mengumumkan pemesanan 201 Pesawat Boeing 737 MAX dan 29 Pesawat Boeing 737-900ER. Pemesanan ini sekaligus mengalahkan rekor dalam hal jumlah pemesanan pesawat yang sebelumnya dipegang Maskapai Emirates.

Untuk rute yang akan dioperasikan, Edward belum bisa menentukan. "Kami belum menentukan rute-rutenya, kami sudah mengajukan banyak rute ke otoritas Malaysia. Nanti tergantung mana yang disetujui," tegas Edward.

Malindo Airways sebelumnya direncanakan akan 'mengepakkan sayapnya' ke berbagai kota di Indonesia dan termasuk Manila, Hanoi serta kota di Australia dan China.

Dalam satu dekade ke depan diharapkan perusahaan ini bakal mengoperasikan 100 pesawat termasuk 5 pesawat terbaru Boeing 787 Dreamliners yang siap datang di 2015. Pesawat terbaru Boeing tersebuti siap diterbangkan Malindo Airways ke Eropa.

Malindo Airways merupakan perusahaan patungan antara National Aerospace & Defence Industries (NADI) Malaysia bersama Lion Air.

NADI Group asal Malaysia telah memiliki perusahaan antara lain Airod, Airod Techno Power, Aerospace Technology System Corp dan SME Aerospace yang merupakan perusahaan jasa pemeliharaan pesawat, perbaikan dan produksi mesin, dan spare part pesawat.

(dnl/dru)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Lion Air: Tahun Depan Malindo Airways Terbangkan 12 Boeing

Jakarta - Maskapai penerbangan milik Lion Air yaitu Malindo Airways yang beroperasi di Malaysia, bakal mulai beroperasi pada Mei 2013. Akan ada 12 pesawat Boeing yang diterbangkan.

Demikian disampaikan oleh Direktur Operasional Lion Air Edward Sirait kepada detikFinance, Jumat (21/9/2012).

"Malindo beroperasi Mei tahun depan, belum ada target yang kami canangkan. Kami juga baru mengharapkan ada 12 pesawat yang beroperasi tahun depan," jelas Edward.

Adapun 12 pesawat Boeing yang dioperasikan oleh Malindo ini rencananya bakal diambil dari pemesanan pesawat yang telah dilakukan Lion Air. Lion Air mmemang membuat heboh dengan mengumumkan pemesanan 201 Pesawat Boeing 737 MAX dan 29 Pesawat Boeing 737-900ER. Pemesanan ini sekaligus mengalahkan rekor dalam hal jumlah pemesanan pesawat yang sebelumnya dipegang Maskapai Emirates.

Untuk rute yang akan dioperasikan, Edward belum bisa menentukan. "Kami belum menentukan rute-rutenya, kami sudah mengajukan banyak rute ke otoritas Malaysia. Nanti tergantung mana yang disetujui," tegas Edward.

Malindo Airways sebelumnya direncanakan akan 'mengepakkan sayapnya' ke berbagai kota di Indonesia dan termasuk Manila, Hanoi serta kota di Australia dan China.

Dalam satu dekade ke depan diharapkan perusahaan ini bakal mengoperasikan 100 pesawat termasuk 5 pesawat terbaru Boeing 787 Dreamliners yang siap datang di 2015. Pesawat terbaru Boeing tersebuti siap diterbangkan Malindo Airways ke Eropa.

Malindo Airways merupakan perusahaan patungan antara National Aerospace & Defence Industries (NADI) Malaysia bersama Lion Air.

NADI Group asal Malaysia telah memiliki perusahaan antara lain Airod, Airod Techno Power, Aerospace Technology System Corp dan SME Aerospace yang merupakan perusahaan jasa pemeliharaan pesawat, perbaikan dan produksi mesin, dan spare part pesawat.

(dnl/dru)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Tomy Winata: Kami Belum Diundang Soal Jembatan Selat Sunda

Written By Unknown on Thursday, September 20, 2012 | 2:01 AM

Jakarta - Pengusaha Tomy Winata selaku bagian dari pemrakarsa proyek Jembatan Selat Sunda (JSS) mengaku belum diundang oleh pemerintah soal pembahasan persiapan JSS oleh tim 7. Saat ini tim 7 dari pemerintah masih belum juga menemukan titik temu dan menghasilkan kesepakatan soal nasib persiapan proyek JSS.

"Saya di luar kota, belum ada undangan tersebut kepada kami," kata Tomy kepada detikFinance, Rabu (19/9/2012) saat dikonformasi soal undangan pemerintah terhadap pemrakarsa.

Hari ini Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, Wakil Menteri PU dan Direktur Jenderal Bina Marga akan menemui pemrakarsa JSS untuk melanjutkan pembicaraan mengenai nasib proyek ini.

"Nanti (pembicaraan dengan pemrakarsa) akan dilakukan kalau tidak salah nanti sore atau besok pagi oleh pak Dirjen Bina Marga dan Pak Wamen," ungkap Djoko.

Mengenai perkembangan pembahasan proyek ini, Djoko enggan berkomentar banyak, ia mengatakan hal ini masih belum final. "Masih belum final," katanya.

Belum jelasnya realisasi pelaksanaan Pembangunan JSS ternyata direspons oleh anggota DPR-RI. Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Mahfudz Abdurrahman merasa heran dengan kenyataan tersebut.

"Saya cukup kaget mengetahui dari media, bahwa Proyek JSS belum jelas atau clear. Padahal info yang kita dengar terakhir sudah jelas dibahas di Team bentukan Pemerintah, di Team 7 tapi kok malah sekarang dibilang pembahasannya belum final. Belum final apanya dan di mana?, dan publik perlu tahu supaya nanti tidak terjadi kesimpangsiuran informasi," katanya.

Ia mengatakan pihaknya dari Komisi V DPR sangat serius mengamati proyek JSS. Menurutnya kejelasan proyek JSS ini sangat berpengaruh kepada tingkat kepercayaan publik kepada pemerintah, termasuk dari sektor usaha.

"Kalau begini terus kondisinya, target groundbreaking di 2014 bisa tidak tercapai atau meleset," kata Mahfudz

Seperti diketahui Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengusulkan revisi Perpres No 86 Tahun 2011 tentang Kawasan Strategis Infrastruktur Selat Sunda (KSISS).

Dalam perkembanganya usulan itu menuai perdebatan karena bakal mengancam kiprah pemrakarsa (pemda Lampung-Banten dan Artha Graha) untuk menyiapkan proyek JSS termasuk studi kelayakan dan basic design.

Kemudian masalah ini dibahas di kantor menko, yang kemudian dibentuk tim 7 sebagai tim inti yang membahas perbaikan maupun rekomendasi terkait persiapan pembangunan JSS. Sejak Juli lalu sejatinya masalah ini sudah ada keputusan namun hingga kini sudah 2 bulan tak ada hasil.

(hen/dnl)


2:01 AM | 0 komentar | Read More

Agus Marto Memohon Pengusaha Tak Gugat Kenaikan Tarif Listrik ke MK

Jakarta - Pemerintah meminta kalangan pengusaha untuk tidak melakukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) sebagai bentuk penolakan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) 15% tahun depan.

Demikian disampaikan Menteri Keuangan Agus Martowardojo menanggapi sikap para pengusaha yang menyatakan keberatan dengan rencana kenaikan TDL 15% tahun depan secara bertahap. Salah satu langkah yang akan diambil pengusaha adalah mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK).

"Saya ingin sampaikan kepada para pengusaha ataupun stakeholder, kita bicara baik-baik. Ini negara Indonesia, negara sama-sama dan jangan bikin tradisi untuk mudah melakukan judicial review," ujar Agus Marto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Agus Marto menyatakan, kenaikan TDL tersebut merupakan langkah untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyat Indonesia secara merata.

"Kalau subsidi listrik itu sampai Rp 93 triliun, itu kan jumlahnya besar sekali dan kita tahu itu yang di perbatasan-perbatasan banyak sekali rakyat kita yang masih hidup susah dan tidak punya listrik," jelasnya.

"Jadi kita bisa jelaskan bahwa kalau listrik ini dikurangi subsidinya, itu tujuannya adalah untuk mengatur pembelian subsidi supaya lebih tepat untuk rakyat yang memerlukan," tambah Agus Marto.

Dengan kenaikan TDL, maka akan anggaran yang dapat dihemat sebesar Rp 11,8 triliun yang nantinya akan dialokasikan untuk infrastruktur.

"Akan kita akan alokasikan semuanya untuk infrastruktur, ada di 4 area utama, tapi nunggu tanggal 12 Oktober baru dikasih tahu karena pembahasan sama KL baru selesai tanggal 12 Oktober melalui panja belanja," tandasnya.

Berdasar Nota Keuangan RAPBN 2013, belanja energi dipatok sebesar Rp274,74 triliun dengan jumlah subsidi untuk BBM, LPG, dan BBN sebesar Rp 193,8 triliun dan subsidi listrik sebesar Rp 80,9 triliun.

(nia/dnl)


2:01 AM | 0 komentar | Read More

Sudah Kaya, Petani Sawit Kalbar Tak Mau Jual Kebun Sawit ke Malaysia

Sanggau - Para investor Malaysia berbondong-bondong ingin memiliki lahan sawit di Kalimantan Barat (Kalbar). Namun petani atau pemilik lahan sawit di Sanggau Kalbar tak mau menjualnya.

"Ada banyak investor Malaysia yang ingin memiliki, tapi kan sudah habis. Kalau mau beli dari rakyat, rakyat pun nggak mau. Kita juga dorong rakyat agar punya kebun mandiri," ungkap Bupati Sanggau, Setiman H Sudin kepada detikFinance di Sanggau, Kalbar, Rabu (19/9/12).

Ia mengatakan, kehidupan petani atau rakyat yang memiliki lahan sawit di Sanggau sudah terbilang sangat sejahtera. Menurutnya, indikator kesejahteraan petani sawit di daerah ini dilihat dari kepemilikan kendaraan bermotor.

"Rakyat Sanggau kaya-kaya, tingkat kemiskinan kita itu 4,5%. Tidak ada di Sanggau ini yang rumah tidak punya motor. Paling tidak 2 dari 3, dan punya mobil, bahkan punya mobil sewa tadi. Sewa untuk angkut Crude Palm Oil (CPO)," katanya.

Saat ini, lanjutnya, Sanggau memiliki 200 ribu hektar lahan sawit ditambah dengan 14 pabrik pengolahan sawit. Ia mengakui, Sanggau merupakan daerah penghasil sawit terbesar di Kalimantan Barat.

"Produksi CPO kita terbesar dari penghasil CPO Kalbar, yaitu 36%," katanya.

Porsi kepemilikan lahan sawit, menurut Setiman didominasi oleh swasta. Sebagian lainnya dimiliki oleh BUMN, dan rakyat.

"BUMN PTPN kecil, cuma 60 ribu hektar, yang lainnya swasta dan rakyat. Rakyat juga kecil, ada yang plasma dan mandiri. Ada juga milik Malaysia Murni seluas 8 ribu hektar, dan kemarin ada yang dijual ke Pakistan seluas 10-an ribu hektar," pungkasnya.

(zul/hen)


2:01 AM | 0 komentar | Read More

Arab Saudi Turun Tangan, Harga Minyak Langsung Turun

Jakarta - Harga minyak langsung turun setelah Arab Saudi menyatakan bakal memperbesar pasokan minyak mentah ke pasar internasional untuk menahan laju kenaikan harga minyak.

Pada perdagangan malam ini, harga minyak jenis Brent untuk pengiriman November turun 50 sen ke US$ 111,53 per barel di pasar London. Sementara harga minyak jenis Light Sweet d New York turun 21 sen ke US$ 95,08 per barel.

"Harga minyak tertekan rencana Arab Saudi untuk mengerahkan seluruh kemampuannya menekan harga minyak ke US$ 100 per barel," ujar Analis dari Commerzbank Carsten Fritsch dikutip dari AFP, Rabu (19/9/2012).

Sebelumnya, Menteri Perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi mengatakan, bulan ini harga minyak sudah terlalu tinggi. Timbul kekhawatiran, tingginya harga energi bakal menahan laju pertumbuhan ekonomi dunia.

Bulan lalu Arab Saudi memproduksi 9,9 juta barel per hari, tapi pejabat senior di Arab Saudi mengatakan mereka sekarang sedang memompa lagi di kisaran 10 juta barel per hari.
"Kami sedang berkonsultasi dengan klien-klien kami tentang kebutuhan minyak mereka dan memberitahu mereka bahwa kami siap untuk memasok lebih banyak," kata pejabat senior tersebut.

Arab Saudi ingin menurunkan harga sembari menghindari konfrontasi terbuka dengan Iran. Teheran telah memperingatkan Arab Saudi untuk tidak meningkatkan produksi minyak mentah demi mengurangi dampak sanksi AS dan negara-negara Eropa terhadap ekspor minyak mentah Iran yang jatuh ke rekor terendah dalam 22 tahun yakni 2,85 juta barel per hari pada bulan Agustus.

Pasar minyak sedang was-was seiring protes anti AS menyebar ke seluruh Timur Tengah dan ketegangan di antara Israel dan Iran terus memanas. Sebuah pengeboran minesweeping bawah laut besar juga sedang dilakukan oleh lebih dari 20 tim Angkatan Laut termasuk AS, Inggris dan Perancis di Selat Hormuz, salah satu titik potensial terpenting di dunia bagi tanker-tanker minyak.

(dnl/hen)


2:01 AM | 0 komentar | Read More

Maskapai Penerbangan Minta Tarif Batas Atas Dinaikkan

Jakarta - Maskapai penerbangan Indonesia dalam Indonesia National Air Carriers Association (INACA) meminta penyesuaian tarif batas atas pada harga tiket pesawat. Pasalnya, sudah terjadi peningkatan jika dilihat beberapa aspek.

"Waktu itu ada kesepakatan dalam penentuan batas atas, bisa dilakukan review. Kalau fuel (harga avtur) naik 10%, bisa melakukan," kata Ketua Umum INACA Emisyah Satar di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (19/9/2012).

"Tadi anggota kemukakan itu dan sudah sepakat," imbuhnya.

Ia menambahkan, tidak melulu rencana kenaikan batas atas karena tingginya biaya opersional seperti gaji karyawan. Ada perhitungan teknis lain seperti kenaikan inflasi yang selalu merangkak naik.

Sementara itu Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti menegaskan, usulan operator bandara ini siap diterima. Namun mereka harus menyampaikannya secara tertulis dan didasari dengan perhitungan yang jelas.

"Jadi tadi ada pembahasan. Airlines minta naik, minta untuk dievaluasi," paparnya.

Sebagai regulator tentu Kementerian Perhubungan akan mengkaji usulan ini. Terlebih jika ini merugikan masyarakat, akan ditentang.

"Belum tentu akan naik. Kalau sebagai regulator tentu kita bela penumpang. Dan rata-rata nggak mau naik," tegasnya.

(wep/dru)


2:01 AM | 0 komentar | Read More

Perusahaan Penerbangan Desak Agus Marto Hapus Pajak Berganda

Jakarta - Asosiasi maskapai penerbangan Indonesia (INACA) meminta Menteri Keuangan Agus Martowardjojo menghapuskan pajak berganda dalam industri penerbangan.

Langkah ini bertujuan untuk menyeragamkan aturan main maskapai penerbangan tingkat regional, dan operator pesawat bisa bersaing dengan pihak asing.

"Masalah pajak berganda, PPh pasal 26 yang besarnya 20% terkait pajak sewa menyewa. Ini memberatkan," kata Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Emirsyah Satar di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Menurutnya, pajak sewa pesawat dikenakan berlipat hingga menambah ongkos produksi. Maskapai yang biasanya menerapkan sistem sewa kepada lessor keberatan. Padahal di negara lain aturan ini tidak berlaku.

"Ganda. Saat kita melakukan penyewaan pesawat, maka sewa total kita jadi tinggi. Padahal lessor terima nett," tegasnya.

Hal ini pun sudah disampaikan INACA melalui forum resmi Kadin Indonesia bidang Perhubungan kepada Agus Marto, dan disambut baik. "Sudah dikemukakan dan Menkeu sambut baik," tegasnya.

Selain itu, rapat kerja INACA 2012 juga membahas kesiapan ASEAN open sky para maskapai penerbangan lokal. Menurut Emir, seluruh maskapai penerbangan lokal tengah bersiap menyambut tantangan ini.

Namun INACA meminta dukungan dari Kementerian Perhubungan, hingga pertumbuhan industri aviasi dalam negeri bisa dinikmati secara maksimal oleh maskapai penerbangan lokal.

"Kita minta support regulator dengan adanya ASEAN Open Sky di 2015 yang sudah di depan mata," tegas Emir.

Mengomentari hal ini, Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti menyatakan kesiapannya. Secara umum memang regulator tetap menempatkan maskapai penerbangan asing pada pilihan ke dua.

"Iya (Insentif kepada domestik lebih banyak?). Dan memang pembatasan (maskapai penerbangan asing) dibuka baru lima. Namun yang saya tekankan, Open Sky bukan berarti jelek. Ini kesempatan untuk menjadi batu loncatan, yang biasa kuat di domestik ke luar," imbuh Herry.

(wep/hen)


2:01 AM | 0 komentar | Read More

Bos-bos Maskapai Penerbangan Mengeluh Soal Bandara Penuh

Jakarta - Asosiasi maskapai penerbangan Indonesia (INACA) mendesak pengelola bandara untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi layanan. Apalagi saat ini industri aviasi makin berkembang, sementara kapasitas bandara sudah kelebihan kapasitas.

Saat ini proses perluasan dan pembangunan bandara baru sudah mulai berjalan antara lain di Soekarno-Hatta dan bandara lainnya. Namun itu memerlukan waktu, sehingga pihak pengelola bandara AP I & II harus melakukan perbaikan.

"Kita lihat saat ini penerbangan Indonesia tumbuh dan bertambah kapasitas. Karena ekonomi tumbuh, mau tidak mau penumpang naik. Pesawat nambah dan muncul airline baru. Sementara kapasitas bandara sudah tidak sesuai," kata Ketua Umum Indonesia National Air Carriers Association (INACA) atau asosiasi maskapai penerbangan Indonesia Emisyah Satar di Jakarta, di Hotel Borobudur Jakarta, Rabu (19/9/2012).

"Harus dilakukan perluasan terminal, runway, taxi way, atau speed taxi way secara paparel. Lalu pengaturan slot time dan pelayanan ATC," tambah Emir.

Dirjen Perhubungan Udara, Herry Bakti juga menyampaikan, memang kapasitas bandara di Indonesia sudah tidak mampu menampung penumpang. Contohnya Soekarno-Hatta yang berkapasitas 22 juta penumpang, namun realitasnya melayani 52 juta penumpang per tahun.

Pemerintah pun melakukan pembanguna bandara di beberapa wilayah, diantaranya Medan, Pekanbaru, Tanjung Pinang, Palembang, Bangka Belitung, Bandung, Surabaya, dan Balikpapan.

"Memang sudah ada gap. Sekarang ini kan ada pembangunan bandara. Kita minta AP kembangkan. Jakarta melihat growth jalan terus, Jakarta perlu multi airport. Untuk mengefisienkan lagi, bangun speed taxi way," imbuhnya.

(wep/hen)


2:01 AM | 0 komentar | Read More

Emirsyah Satar dan Musibah Beijing

Beijing - Musibah bisa datang kapan saja. Itu pula yang dialami Emirsyah Satar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Saat bersepeda menuju Great Wall, Beijing, sebuah mobil sedan tiba-tiba mendekati dirinya dan brakk!! Laki-laki penyuka bersepeda ini pun jatuh tersungkur.

Kecelakaan ini terjadi pada hari Minggu (16/9/2012) sekitar pukul 13.00 waktu Beijing. Saat itu, di tengah cuaca yang cukup terik, Emirsyah bersepeda bersama Dubes RI untuk China Imron Cotan. Kedua tokoh ini bersepeda menuju Great Wall dengan start dari tengah kota Beijing dengan jarak tempuh sekitar 76 KM.

Tidak hanya berdua. Ikut pula dalam acara 'Bike to Great Wall with Ambassador' ini sekitar 150 warga Indonesia yang memang penghobi bersepeda. Para pesepeda ini terbang dari Jakarta menuju Beijing memanfaatkan promo tiket Jakarta-Beijing-Jakarta dengan harga yang sangat murah. Sepeda-sepeda mereka ikut dibawa serta dalam pesawat tersebut.

Start dari tengah kota Beijing sekitar pukul 06.30. Acara yang digelar juga dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-67 RI itu menempuh dua etape. Etape pertama sekitar 25 KM dengan medan yang landai. Setelah itu, etape kedua sekitar 56 KM dengan medan yang menanjak hingga Great Wall.

"Semula kami perkirakan sampai di Great Wall pukul 14.00. Tapi ternyata kami tiba lebih awal, finish pukul 12.30. Jadi kami bisa mengayuh sepeda lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Imron Cotan bangga.

Namun, kesuksesan itu dibalut dengan cerita sedih. 5 KM menjelang finish, Emirsyah Satar diserempet dari belakang oleh sebuah mobil. Emirsyah tersungkur di pinggir jalan.

"Saya hanya luka ringan, lecet sedikit di sebelah sini saja," kata Emirsyah sambil menunjuk lengan siku kirinya. "Sepeda saya juga tidak rusak kok," sambung dia saat ditemui detikFinance di China World Hotel, Beijing.

Emirsyah pun menceritakan bagaimana dirinya bisa ditabrak mobil. "Saat itu, saya mengayuh sepeda saya di pinggir jalan sebelah kanan (di Beijing, mobil bersetir kiri-Red). Tiba-tiba saya melihat ada mobil di belakang saya yang mendekati saya dan kemudian menabrak saya," ujar dia.

Mobil itu kemudian berhenti. "Dia minta maaf ke saya. Tapi saya tanya mengapa kok sampai menabrak saya. Dia bilang saya menyetir sambil melihat sebuah restoran di sebelah kiri jalan," kata Bos Garuda kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959 ini.

Karena hanya luka lecet di bagian lengan dan sepeda juga tidak rusak, Emirsyah tak mau lama-lama mempersoalkan masalah itu dan melanjutkan perjalanannya menuju Great Wall. "Alhamdulillah semua peserta sampai Great Wall, kebetulan cuaca juga sangat bagus," kata pria asal Sumatera Barat itu.

Yang cukup mengejutkan dari acara bersepeda ini adalah peserta tertua yang tiba di finish paling awal. "Ada peserta yang sudah berusia 71 tahun, dan beliau itu yang paling awal sampai di finish," kata Imron. Kegiatan bersepeda menuju Great Wall ini diliput oleh beberapa media setempat.

(asy/dnl)


2:01 AM | 0 komentar | Read More

Emirsyah Satar dan Musibah Beijing

Beijing - Musibah bisa datang kapan saja. Itu pula yang dialami Emirsyah Satar, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Tbk. Saat bersepeda menuju Great Wall, Beijing, sebuah mobil sedan tiba-tiba mendekati dirinya dan brakk!! Laki-laki penyuka bersepeda ini pun jatuh tersungkur.

Kecelakaan ini terjadi pada hari Minggu (16/9/2012) sekitar pukul 13.00 waktu Beijing. Saat itu, di tengah cuaca yang cukup terik, Emirsyah bersepeda bersama Dubes RI untuk China Imron Cotan. Kedua tokoh ini bersepeda menuju Great Wall dengan start dari tengah kota Beijing dengan jarak tempuh sekitar 76 KM.

Tidak hanya berdua. Ikut pula dalam acara 'Bike to Great Wall with Ambassador' ini sekitar 150 warga Indonesia yang memang penghobi bersepeda. Para pesepeda ini terbang dari Jakarta menuju Beijing memanfaatkan promo tiket Jakarta-Beijing-Jakarta dengan harga yang sangat murah. Sepeda-sepeda mereka ikut dibawa serta dalam pesawat tersebut.

Start dari tengah kota Beijing sekitar pukul 06.30. Acara yang digelar juga dalam rangka memperingati HUT Kemerdekaan ke-67 RI itu menempuh dua etape. Etape pertama sekitar 25 KM dengan medan yang landai. Setelah itu, etape kedua sekitar 56 KM dengan medan yang menanjak hingga Great Wall.

"Semula kami perkirakan sampai di Great Wall pukul 14.00. Tapi ternyata kami tiba lebih awal, finish pukul 12.30. Jadi kami bisa mengayuh sepeda lebih cepat dari yang diperkirakan," kata Imron Cotan bangga.

Namun, kesuksesan itu dibalut dengan cerita sedih. 5 KM menjelang finish, Emirsyah Satar diserempet dari belakang oleh sebuah mobil. Emirsyah tersungkur di pinggir jalan.

"Saya hanya luka ringan, lecet sedikit di sebelah sini saja," kata Emirsyah sambil menunjuk lengan siku kirinya. "Sepeda saya juga tidak rusak kok," sambung dia saat ditemui detikFinance di China World Hotel, Beijing.

Emirsyah pun menceritakan bagaimana dirinya bisa ditabrak mobil. "Saat itu, saya mengayuh sepeda saya di pinggir jalan sebelah kanan (di Beijing, mobil bersetir kiri-Red). Tiba-tiba saya melihat ada mobil di belakang saya yang mendekati saya dan kemudian menabrak saya," ujar dia.

Mobil itu kemudian berhenti. "Dia minta maaf ke saya. Tapi saya tanya mengapa kok sampai menabrak saya. Dia bilang saya menyetir sambil melihat sebuah restoran di sebelah kiri jalan," kata Bos Garuda kelahiran Jakarta, 28 Juni 1959 ini.

Karena hanya luka lecet di bagian lengan dan sepeda juga tidak rusak, Emirsyah tak mau lama-lama mempersoalkan masalah itu dan melanjutkan perjalanannya menuju Great Wall. "Alhamdulillah semua peserta sampai Great Wall, kebetulan cuaca juga sangat bagus," kata pria asal Sumatera Barat itu.

Yang cukup mengejutkan dari acara bersepeda ini adalah peserta tertua yang tiba di finish paling awal. "Ada peserta yang sudah berusia 71 tahun, dan beliau itu yang paling awal sampai di finish," kata Imron. Kegiatan bersepeda menuju Great Wall ini diliput oleh beberapa media setempat.

(asy/dnl)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Arab Saudi Turun Tangan Redam Lonjakan Harga Minyak Dunia

Written By Unknown on Wednesday, September 19, 2012 | 2:00 AM

Jakarta - Arab Saudi telah menawarkan pelanggan utamanya di AS, Eropa dan Asia pasokan minyak ekstra hingga akhir tahun. Ini adalah sinyal bahwa eksportir minyak terbesar di dunia itu menguatirkan dampak harga yang terus naik terhadap ekonomi global.

Menteri keuangan negara anggota G7 bulan lalu memanggil para eksportir minyak untuk menggenjot produksi. Arab Saudi awalnya menanggapi permintaan itu dengan santai, mengatakan bahwa pasokan global dan jumlah permintaan seimbang.

Tapi baru-baru ini Arab sudah mengambil langkah untuk menurunkan harga, berkonsultasi dengan pengilangan besar dan menawarkan ekstra pasokan minyak.

"Harga minyak saat ini terlalu tinggi. Kita ingin melihat harga minyak kembali ke US$ 100 per barel," kata pejabat senior perminyakan yang berbasis di Arab Saudi kepada Financial Times, dikutip dari CNBC (19/9/2012).

Harga Brent, patokan minyak global, sudah naik 33% dari pertengahan Juni ke puncaknya yaitu US$ 117,95 per barel pada hari Jumat lalu. Senin ini, harganya jatuh hampir US$ 4 hanya dalam empat menit, tapi kemudian berhasil bangkit kembali.

Arab Saudi terakhir kali mengadakan konsultasi serupa dengan pengilangan minyak besar pada bulan Maret, seminggu sebelum mereka menggenjot produksinya ke rekor tertinggi dalam 30 tahun, 10 juta barel per hari. Riyadh sekarang sedang mengevaluasi tanggapan dari para pengilangan minyak.

Bulan lalu Arab Saudi memproduksi 9,9 juta barel per hari, tapi pejabat senior mengatakan mereka sekarang sedang memompa lagi di kisaran 10 juta barel per hari. "Kami sedang berkonsultasi dengan klien-klien kami tentang kebutuhan minyak mereka dan memberitahu mereka bahwa kami siap untuk memasok lebih banyak," kata pejabat senior tersebut.

Delegasi Opec mengatakan Riyadh berusaha untuk menurunkan harga. "Saudi secara aktif mengelola pasar. Mereka memasok lebih sedikit saat harga turun ke US$ 90 di musim panas dan mereka akan memasok lebih banyak ketika harga di atas US$ 115," kata pejabat minyak senior lainnya dari negara-negara Opec Afrika.

Sinyal dari Riyadh datang seiring kenaikan harga energi yang ditimbulkan oleh isu politik dalam kampanye pencalonan presiden Amerika Serikat. Kandidat Partai Republik, Mitt Romney menuduh Presiden Barack Obama tidak berbuat cukup banyak untuk menurunkan harga bahan bakar minyak.

Harga bahan bakar minyak reguler di AS minggu lalu naik jadi US$ 3,878 (sekitar Rp 36.000) per galon, level tertinggi yang pernah ada dalam setahun ini. Harga bahan bakar minyak ritel AS pernah mencapai rekor tertinggi sepanjang masa yakni US$ 4,114 per galon di awal Juli 2008.

Bulan lalu White House tidak jadi menjalankan rencana untuk merilis cadangan minyak strategis demi menurunkan harga. Tapi sejauh ini Obama belum mengotorisasi perilisan, sebagian karena penolakan dari sekutu seperti Jerman, Italia, Jepang dan Korea Selatan.

Arab Saudi ingin menurunkan harga sembari menghindari konfrontasi terbuka dengan Iran. Teheran telah memperingatkan Arab Saudi untuk tidak meningkatkan produksi minyak mentah demi mengurangi dampak sanksi AS dan negara-negara Eropa terhadap ekspor minyak mentah Iran yang jatuh ke rekor terendah dalam 22 tahun yakni 2,85 juta barel per hari pada bulan Agustus.

Pasar minyak sedang was-was seiring protes anti AS menyebar ke seluruh Timur Tengah dan ketegangan di antara Israel dan Iran terus memanas. Sebuah pengeboran minesweeping bawah laut besar juga sedang dilakukan oleh lebih dari 20 tim Angkatan Laut termasuk AS, Inggris dan Perancis di Selat Hormuz, salah satu titik potensial terpenting di dunia bagi tanker-tanker minyak.

(ang/ang)


2:00 AM | 0 komentar | Read More

Wow! Orang Kaya di RI dan Thailand Tumbuh Paling Tinggi se-Asia

Jakarta - Jumlah orang kaya di Asia Pasifik berhasil melampaui Amerika Utara untuk pertama kalinya dalam sejarah. Pertumbuhan paling tinggi tercatat di Thailand dan Indonesia. Wow!

Demikian hasil The Asia-Pacific Wealth Report 2012 yang dikeluarkan Capgemini dan RBC Wealth Management yang dilansir detikFinance, Rabu (19/9/2012).

"Jumlah orang kaya yang memiliki kekayaan bersih (high net worth individuals) hingga US$ 1 juta di Asia Pasfik mencapai 3,37 juta orang. Lebih tinggi dari Amerika Utara yang hanya berjumlah 3,35 juta dan 3,17 juta di Eropa," jelas Capgemini dan RBC Wealth Management.

Sebanyak 54% orang kaya di Asia berada di Jepang, disusul 17% di China,dan 5% di Australia. Jumlah kekayaan orang di Asia Pasifik mencapai US$ 10,7 triliun.

Kebanyakan orang kaya di Asia Pasifik bergelut di sektor properti dan bisnis keluarganya. "Kita tidak melihat banyak pergeseran sektor pengelolaan portofolio," kata Vice President of Capgemini Financial Services Claire Sauvanaud kepada AsiaOne.

Jumlah orang kaya di Hong Kong ternyata yang paling banyak menunjukkan penurunan mencapai 20,1%, dan disusul India yang merosot 18%. Sedangkan pertumbuhan paling tinggi tercatat di Thailand dengan 9,3%, dan Indonesia sebanyak 5,3%.

Sebelumnya, di Indonesia jumlah orang dengan kekayaan bersih hingga US$ 1 juta meningkat 23,8% di 2010, dan terus menanjak 8,2% di 2011.

Ekonomi global yang tengah anjlok terutama di Eropa yang menyebabkan penurunan di negara tersebut. "Tetapi ke depan Asia Pasifik masih akan terus tumbuh semakin kuat dengan HNWI yang tetap berjumlah besar," papar laporan tersebut.

(dru/dnl)


2:00 AM | 0 komentar | Read More
Techie Blogger Techie Blogger